Seorang
berkebangsaan Belanda membawa kopi arabika ke Batavia, kini
Jakarta. Lambat laun, ketika Belanda menguasai Aceh, kopi itu sampai
ke ujung utara Pulau Sumatra/dengan jenis yang makin beragam. Tumbuh
dari tanah Nanggroe yang subur, dipadu cuaca yang mendukung, menjadikan
tanaman Kopi Gayo Aceh berkembang menjadi komoditas yang bermutu dan
tentu menguntungkan. Apalagi kemudian, prosesnya sejak penggilingan
hingga disaring menjadi secangkir minuman dengan cara yang khas, Kopi
Gayo Aceh menjelma sebagai.
Aroma kojuga pi Gayo Aceh sudah sejak lama terkenal di Indonesia, mungkin pula di dunia. Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesar di negeri kepulauan ini. Tanah Aceh menghasilkan sekitar 40 % biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia. Dan Indonesia merupakan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia. Memang kedahsyatan Kopi Gayo Aceh ini sudah melegenda bahkan pasca tsunami, Kopi Gayo Aceh semakin mendunia berkat banyaknya penikmat kopi dari para pekerja internasional yang datang untuk merekonstruksi Aceh.
Biji kopi terbaik di Aceh umumnya berasal dari Lamno. Biji Kopi Gayo Aceh biasanya di-oven selama 4 jam untuk menghasilkan mutu terbaik. Setelah mencapai kematangan 80% barulah dimasukkan gula dan mentega. Kemudian biji kopi yang telah masak digiling sampai halus. Yang khas dari Kopi Gayo Aceh adalah aromanya yang kuat, cita rasanya yang bersih dan tidak asam, serta efeknya yang mantap.
Aroma kojuga pi Gayo Aceh sudah sejak lama terkenal di Indonesia, mungkin pula di dunia. Aceh adalah salah satu penghasil kopi terbesar di negeri kepulauan ini. Tanah Aceh menghasilkan sekitar 40 % biji kopi jenis Arabica tingkat premium dari total panen kopi di Indonesia. Dan Indonesia merupakan pengekspor biji kopi terbesar keempat di dunia. Memang kedahsyatan Kopi Gayo Aceh ini sudah melegenda bahkan pasca tsunami, Kopi Gayo Aceh semakin mendunia berkat banyaknya penikmat kopi dari para pekerja internasional yang datang untuk merekonstruksi Aceh.
Biji kopi terbaik di Aceh umumnya berasal dari Lamno. Biji Kopi Gayo Aceh biasanya di-oven selama 4 jam untuk menghasilkan mutu terbaik. Setelah mencapai kematangan 80% barulah dimasukkan gula dan mentega. Kemudian biji kopi yang telah masak digiling sampai halus. Yang khas dari Kopi Gayo Aceh adalah aromanya yang kuat, cita rasanya yang bersih dan tidak asam, serta efeknya yang mantap.
Yang
membuat Kopi Gayo Aceh lebih menarik adalah cara penyajiannya yang
khas, dan sedikit berbeda dengan cara penyajian di warung-warung kopi di
wilayah lain di Indonesia. Kopi diseduh, dan seduhan kopi disaring
berulang kali dengan saringan dari kain yang bentuknya mirip kaus kaki,
lalu menuangkan kopi itu berpindah-pindah dari satu ceret ke ceret yang
lain. Hasilnya adalah kopi yang sangat pekat, harum, tetapi tidak
mengandung bubuk kopi karena sudah tersaring di dalam “kaus kaki” tadi.
Berbeda dengan kopi hitam di banyak daerah lain yang masih menyisakan
am...
https://ib.bri.co.id/ib-bri/Login.html
https://ib.bri.co.id/ib-bri/Login.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar